Pergeseran Fokus, Kontroversi, dan Tantangan Pertumbuhan Berkeley di Abad ke-21
Pada abad ini, Berkeley menjadi kurang aktif secara politik, meskipun menjadi lebih liberal. Demokrat melebihi jumlah Partai Republik di fakultas dengan rasio sembilan banding satu, yang mencerminkan tren umum di akademisi Amerika. Universitas semakin fokus pada bidang STEM dan penggalangan dana. Misalnya, pada tahun 2007, Institut Biosains Energi didirikan dengan pendanaan dari BP, dan Stanley Hall, sebuah fasilitas penelitian untuk Institut Biosains Kuantitatif California, dibuka. Simons Institute for the Theory of Computing didirikan pada tahun 2012, berkat hibah dari alumni Jim Simons. Pada tahun 2015, Berkeley dan UCSF meluncurkan Innovative Genomics Institute untuk memajukan pengeditan gen CRISPR, dan pada tahun 2020, seorang donor visit us anonim menyumbangkan $252 juta untuk mendanai pusat komputasi dan ilmu data baru. Berkeley mencapai tonggak penggalangan dana pada tahun fiskal 2020, mengumpulkan lebih dari $1 miliar dalam bentuk hadiah dan janji, dan melampauinya pada tahun 2022 dengan mengumpulkan lebih dari $1.2 miliar.
Kontroversi
Berkeley telah menghadapi berbagai kontroversi terkait etika penelitian, hak asasi manusia, dan hak-hak hewan. Kelompok-kelompok penduduk asli Amerika telah bentrok dengan universitas atas pemulangan sisa-sisa dari Museum Antropologi Phoebe A. Hearst. Aktivis mahasiswa telah meminta universitas untuk memutuskan hubungan keuangan dengan perusahaan seperti Tyson Foods dan PepsiCo. Anggota fakultas Ignacio Chapela adalah kritikus vokal terhadap hubungan universitas dengan Novartis. PETA telah menyuarakan keprihatinan tentang penggunaan hewan Berkeley dalam penelitian, dengan alasan bahwa itu dapat melanggar Undang-Undang Kesejahteraan Hewan.
Pada tahun 2012, Stadion Memorial Cal dibuka kembali setelah renovasi. Namun, universitas menanggung hutang yang signifikan—$445 juta—untuk stadion, serta pusat atletik mahasiswa senilai $153 juta, yang didanai oleh penjualan kursi wakaf stadion khusus. Pembayaran tahunan hanya bunga atas utang, sekitar $ 18 juta, menyumbang 20% dari anggaran departemen atletik. Pembayaran pokok dijadwalkan dimulai pada tahun 2032 dan berakhir pada tahun 2113.
Pada tahun 2014, Berkeley adalah salah satu dari 55 lembaga pendidikan tinggi yang diselidiki oleh Kantor Hak Sipil Departemen Pendidikan AS atas potensi pelanggaran hukum federal mengenai penanganan keluhan kekerasan seksual dan pelecehan. Penyelidikan berlanjut hingga 2016, mengungkapkan pola pelecehan seksual yang terdokumentasi dan pemecatan staf yang tidak bertahan.
Pada tahun 2019, Berkeley dihapus dari peringkat US News Best Colleges karena salah melaporkan statistik pemberian alumni. Sekolah awalnya mengklaim tingkat pemberian alumni rata-rata dua tahun sebesar 11,6% untuk tahun fiskal 2017 dan 2016, tetapi kemudian mengakui bahwa tingkat aktual untuk 2016 hanya 7,9%. Universitas telah menggelembungkan data ini setidaknya sejak 2014, dan pemberian alumni menyumbang 5% dari peringkat Perguruan Tinggi Terbaik.
Titik perdebatan lain adalah peningkatan pendaftaran universitas. Beberapa penduduk Berkeley mengajukan gugatan yang mengklaim pertumbuhan universitas melanggar Undang-Undang Kualitas Lingkungan California (CEQA), dengan alasan bahwa infrastruktur lokal tidak dapat mendukung peningkatan populasi mahasiswa. Kritikus gugatan tersebut menuduh penduduk NIMBYisme. Pada tahun 2021, seorang hakim memutuskan mendukung penduduk, dan pada Maret 2022, Mahkamah Agung California menguatkan keputusan tersebut, yang mengharuskan universitas untuk membekukan tingkat penerimaannya pada tingkat 2020-2021. Legislator negara bagian menanggapi dengan mengusulkan perubahan pada CEQA yang akan membebaskan universitas dari pembatasan ini. Gubernur Gavin Newsom menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang pada Maret 2022. Berkeley juga menghadapi tantangan berkelanjutan terkait dengan kekurangan perumahan.