Pejabat China pada Kamis mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut „pada waktu yang tepat” serta membuka peluang stimulus tambahan jika pertumbuhan ekonomi melemah. Langkah ini muncul setelah Premier Li Qiang menyatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah sekitar 5%.
Bank Rakyat China (PBOC) berencana untuk menurunkan suku bunga dan mengurangi rasio persyaratan cadangan guna meningkatkan likuiditas, menghadapi tekanan deflasi dan ketegangan perdagangan, terutama dengan Amerika Serikat. Meskipun demikian, PBOC belum menerapkan langkah-langkah tersebut. Selain itu, PBOC bertujuan menjaga stabilitas yuan terhadap dolar, yang menurut analis dapat menunjukkan itikad baik kepada Presiden AS Donald Trump di tengah negosiasi perdagangan. Alat kebijakan moneter baru untuk mendukung inovasi teknologi dan konsumsi juga akan diperkenalkan, termasuk fasilitas pinjaman kembali untuk sektor teknologi yang akan ditingkatkan hingga 1 triliun yuan.
Menteri Keuangan Lan Foan dan perencana negara Zheng Shanjie menyatakan keyakinannya dalam mencapai target pertumbuhan dan siap dengan alat cadangan serta ruang kebijakan untuk menangani ketidakpastian. Proyek-proyek besar di sektor-sektor utama akan diluncurkan untuk menarik investasi swasta.
Langkah-langkah ini mencerminkan kesiapan pemerintah China untuk menyesuaikan kebijakan fiskal dan moneter guna menjaga stabilitas ekonomi dan mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan.